Selasa, 29 Mei 2012

VEGETATIVE PROPAGATION AND TISSUE CULTURE REGENERATION OF Hibiscus Sabdariffa L. (ROSELLE)”


H. sabdariffa L.(Rosela) merupakan tanaman tahunan yang banyak di budidayakan di daerah tropis dan sub tropis untuk di ambil lbatang, serat, bunga, daun dan biji. Tanaman ini banyak dibudidayakan selain sebagai tanaman dekoratif juga sebagaia tanaman obat. Tanaman ini sering dubudidayakan dengan menggunakan biji namun sekarang ini mulai menggunakan metode perbanyakan dengan bagian vegetatif. Tanaman ini biasanya diperbanyak dengan mengguankan metode perbanyakan vegetatif secara invitro mengguankan metode ini karena pada metode banyak sekali kelebihannya antara lain bebas vius, bebas penyakit dll.
Pada tahap awal yang dilakukan ialah dengan cara mengambil batang yang distek yang sudah berumur dua bulan dengan panjang 17-22 cm dan batang dengan panjang18-20 cm dan dengan diameter masing-masing adalah 4 mm dan 6 mm.kemudian dicelupkan selama 5 menit di 0,5–1g/IBA, BHD pool limmited dan 0,5-1 g  /1 NAA kemudian dilakukan langsung oragonogenesis setelah tanaman terbentuk kalus kemudian dilakukan oraganogenesis Kalus diinduksi menggunakan daun dan batang dari bibit berkecambah secara in vitro sebagai  explants. MS Eksplan sebesar 0,5 × 0,5 cm diinokulasi pada MS  (1962) medium dengan Thidiazuron (TDZ) atau  2,4-dicholrophenoxy acetic acid (2, 4-D) at 0.1mg/l to 2.0 2,4-asam asetat dicholrophenoxy (2, 4-D) di 0.1mg / l menjadi 2,0  mg/l and 0.01 mg/l to 0.05 mg/l respectively. mg / l dan 0,01 mg / l untuk 0,05 mg / l masing-masing. Satu eksplan dikultur per tabung dan produksi kalus tercatat . sebagai persentase eksplan respon. Pengaruh  (4.0-5.0 mg/l), 6-Benzyl amino-purine (BAP) (0.5-2.0 (4,0-5,0 mg / l), 6-Benzil-amino purin (BAP) (0,5-2,0  mg/l) and TDZ (0.l-1.5 mg/l) dan TDZ (0.l-1.5 mg / l) dibandingkan untuk kalus tersebut
Kemudian dilakukan aklimatisasi tanaman yang sudah terbentuk akar, batang dan daun. Dari hasil yang didapat diperoleh sebuah bahwasanya jumlah daun meningkat secara signifikan dengan menggunakan perlakuan NAA 0,5 g/l di bandingkan dengan menggunakan perlakuan yang lain. Sedngkan untuk batang mengalami peningkatan pada perlakuan dengan menggunakan 0,5 g/l dan pada pertumbuhan akar terlihat perkembangan yang signifikan pada perlakuan dengan menggunakan IBA 1 g/l seperti gambar di bawah ini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar