Jumat, 25 Mei 2012

Bromelia

Bromelia termasuk keluarga Bromeliaceae. Ia berasal dari Argentina dan Brasil. Warga Amerika Latin mengenal bromelia sebagai tanaman berkhasiat obat, yakni sebagai obat cacing. Tanaman yang masih satu keluarga dengan nanas ini kaya kalsium dan vitamin C. Daun bromelia juga bisa mengempukkan daging.
Nama bromelia diambil dari nama seorang ahli botani asal Swedia, Olof Ole Bromell. Total jumlah spesiesnya di dunia mencapai belasan, tetapi di Indonesia, jenis bromelia yang populer kebanyakan berbunga oranye (Bromelia alta, B. flemingii, B. humilis, B. scarlatina, dan B. serra) atau merah (Bromelia alsodes, B. antiacan, B. goyazensis, dan B. hieronymii). Bromelia kuning (Bromelia chrysantha, B. goeldiana, dan B. palmeri), ungu (Bromelia horstii dan B. karatas), dan merah jambu ada, tetapi jumlahnya sedikit.
Bentuk unik dan warna mencolok bunga yang berada di antara hijau helai-helai daunnya, adalah daya tarik utama bromelia. Warna daun dan bunganya cemerlang hampir di segala musim. Bunga bromelia bisa bertahan satu sampai tiga bulan. Rata-rata sebuah bromelia memiliki 40 helai daun yang bagian ujungnya melengkung. Pada beberapa spesies bagian daunnya terdapat gerigi, sedangkan pada spesies lainnya lembut, tanpa gerigi.
Bromelia bisa ditanam tunggal di dalam pot, bisa pula disusun membentuk koloni. Pada umumnya, koloni bromelia diletakkan di tepi jalan setapak atau dijadikan point of interest di tengah-tengah taman. Tanaman ini umumnya dikembangkan dengan biji atau anakan.
Bromelia tidak terlalu rewel, dalam arti tidak perlu disiram terlalu sering dan tahan ditanam di dataran rendah. Penyiraman sebaiknya disesuaikan dengan kondisi medianya, jangan terpancang dengan rutinitas. Siramlah kalau medianya sudah terlihat kering. Ingat, bahwa kondisi media pasti berbeda antara cuaca panas, mendung, dan hujan. Selain itu, bromelia paling benci lingkungan yang kering. Di ketiak daunnya harus selalu ada genangan air. Pemupukan bromelia juga tidak terlalu sulit. Jika Anda menggunakan pupuk slow release maka pemupukan cukup dilakukan tiga bulan sekali. Pupuk NPK juga bisa digunakan tapi pupuk jenis ini mudah sekali diserap. Jadi frekuensi pemupukan harus lebih sering. Adapun unutk syarat tumbuh dan media tanm yang digunakan jika bromelia di budidayakan di dalam pot adalah sebagai berikut :
Syarat tumbuh :
Bromilia merupakan tanaman yang sangat adaptif dengan berbagai iklim dan media tanam. Tanaman ini bisa tumbuh di dataran rendah maupun didataran tiinggi. Suhu udara yang ideal uuntuk tanaman ini adalah 20-25 derajat Celsius, dengan kelembaban rendah atau sedang.
Di alam, bromelia tumbuh sebagai tanaman epifit yang menempel di pepohonan. Namu, tanaman ini juga bisa tumbuh di bebatuan atau diatas tanah. Agar pertumbuhannya optimal, bromelia yang di budidayakan sebaiknya di tanam dimedia yang strukturnya porous, kaya bahan-bahan organik, memikili drinase yang baik, serta tidak terlalu lembab atau terlalu kering.

Alternatif Media Tanam

Media tanam yang bisa digunakan untuk bromelia di antaranya pasir malang, sekam bakar, coco peat, cacahan pakis, dan pecahan batu apung. Media tersebut umumnya tidak digunakan secara tunggal, tetapi dalam bentuk campuran. Komposisi campuran media tanamnya disesuaikan dengan umur tanaman. Untuk tanaman muda (< 3 bulan ), media yang bisa digunakan sebagai berikut :
1        Campuran pasir dan coco peat, dengan perbandingan  1 :1
2        Campuran sekar bakar dan coco peat, dengan perbandingan  1 : 1
Sementara itu, untuk alternatif campuran media tanam untuk bromelia dewasa (> 3 bulan) sebagai berikut :
1        Campuran akar pakis, sekam bakar, dan coco peat, dengan perbandingan  2 : 1 : 1
2        Campuran pasir dan coco peat, dengan perbandingan 1 : 1
3        Campuran media pasir zeolit, sekar bakar, dan pupuk kandang, dengan perbandingan  1 : 1 : 1
Pengendalian Hama dan Penyakit

            Hama perusak perusak bromelia adalah siput, belalang dan kutu putih. Pengendaliannya dengan memantau populasinya dan kemudian memungut hama yang mudah di tangkap. Pengendalian dengan bahan kimia dengan menggunakan insektisida, cara sebaiknya cara terakhir jika cara mekanis penangkapan sudah tidak efektif atau kerusakan yang tampak padda tanaman sudah pada tahap mengkhawatirkan. Insektisida dengan bahan aktif malathion atau sempermetrhin adalah dua contoh insektisida yang mudah diperoleh dipasaran.
             Termasuk tanaman yang jarang terinfeksi penyakit patogen berupa bakteri atau cendawan. Cendawan yang ditemukan merusak bromrlia adalah Erwinia carotovora sub sp. Kerusakan yang ditimbulkan berupa rusak pada daun
             Bromelia Aechema, cendawan yang menyebabkan bercak daun adalah Exserohilum rostratum(Amorp) atau Helminthosporium rosrtatum dan Rhizoctonia solani. Sementara pada bromelia Crypthantus, cendawan yang menjadi perusaknya adalah Collectotrichum spp. Dan Setosphaeria rostrata yang menimbulkan penyakit antraknosa.
            Dari sisi linkungan, kebanyakan penyakit karena intensitas matahari yang terlalu tinggi pada jenis yang peka terhadap cahaya matahari yang berlebihan. Karena itu, pembudidaya bomelia harus bisa mengidentifikasi gejala penyakit atau kerusakan dan memastikan apakah penyebabnya faktor lingkungan atau  infeksi patogen agar selanjutnya dapat menentukan langkah pengendalian yang tepat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar