H.
sabdariffa L.(Rosela) merupakan tanaman tahunan yang banyak di
budidayakan di daerah tropis dan sub tropis untuk di ambil lbatang, serat,
bunga, daun dan biji. Tanaman ini banyak dibudidayakan selain sebagai tanaman
dekoratif juga sebagaia tanaman obat. Tanaman ini sering dubudidayakan dengan
menggunakan biji namun sekarang ini mulai menggunakan metode perbanyakan dengan
bagian vegetatif. Tanaman ini biasanya diperbanyak dengan mengguankan metode
perbanyakan vegetatif secara invitro mengguankan metode ini karena pada metode
banyak sekali kelebihannya antara lain bebas vius, bebas penyakit dll.
Pada
tahap awal yang dilakukan ialah dengan cara mengambil batang yang distek yang
sudah berumur dua bulan dengan panjang 17-22 cm dan batang dengan panjang18-20
cm dan dengan diameter masing-masing adalah 4 mm dan 6 mm.kemudian dicelupkan
selama 5 menit di 0,5–1g/IBA, BHD pool limmited dan 0,5-1 g /1 NAA kemudian dilakukan langsung
oragonogenesis setelah tanaman terbentuk kalus kemudian dilakukan
oraganogenesis Kalus diinduksi menggunakan daun dan batang dari bibit
berkecambah secara in vitro sebagai explants. MS Eksplan sebesar 0,5 × 0,5 cm
diinokulasi pada MS (1962) medium dengan
Thidiazuron (TDZ) atau 2,4-dicholrophenoxy
acetic acid (2, 4-D) at 0.1mg/l to 2.0 2,4-asam asetat dicholrophenoxy (2, 4-D)
di 0.1mg / l menjadi 2,0 mg/l and 0.01
mg/l to 0.05 mg/l respectively. mg / l dan 0,01 mg / l untuk 0,05 mg / l
masing-masing. Satu eksplan dikultur per tabung dan produksi kalus tercatat .
sebagai persentase eksplan respon. Pengaruh (4.0-5.0 mg/l), 6-Benzyl amino-purine (BAP)
(0.5-2.0 (4,0-5,0 mg / l), 6-Benzil-amino purin (BAP) (0,5-2,0 mg/l) and TDZ (0.l-1.5 mg/l) dan TDZ (0.l-1.5
mg / l) dibandingkan untuk kalus tersebut
Kemudian dilakukan
aklimatisasi tanaman yang sudah terbentuk akar, batang dan daun. Dari hasil
yang didapat diperoleh sebuah bahwasanya jumlah daun meningkat secara
signifikan dengan menggunakan perlakuan NAA 0,5 g/l di bandingkan dengan
menggunakan perlakuan yang lain. Sedngkan untuk batang mengalami peningkatan
pada perlakuan dengan menggunakan 0,5 g/l dan pada pertumbuhan akar terlihat
perkembangan yang signifikan pada perlakuan dengan menggunakan IBA 1 g/l
seperti gambar di bawah ini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar