Selasa, 04 Oktober 2011

Pengeringan Benih II


Pengeringan benih dapat dilakukan dengan memakai suatu alat pengeringan (Artificial drying) atau dengan dengan penjemuran dibawah sinar matahari (Sun drying).
1.      Penjemuran dengan panas sinar matahari/alami (Sun drying)
Pengeringan benih dengan penjemuran merupakan cara yang tradisional di Indonesia. Keuntungannya adalah bahwa energi yang didapat dari sinar matahari murah dan berlimpah, terutama di daerah tropis. Namun, kerugian dari cara ini adalah kadar air benih tak merata, penjemuran tergantung pada cuaca, waktu yang diperlukan lebih lama dan banyak tenaga kerja.
2.      Penjemuran buatan dengan alat mekanis/buatan (Artificial drying)
Pada pengeringan secara artifisial dikenal tiga tipe yaitu
a.       Pengeringan tanpa pemanasan
Pengeringan ini dilakukan di daerah yang udaranya relatif kering, dimana kelembaban nisbi di bawah atau sekitar 70 %.
b.      Pengeringan dengan menggunakan pemanasan tinggi
Dilakukan dengan aliran dan tiupan angin yang kontinyu tinggi, yang dihasilkan dengan mengalirkan uadara melalui suatu alat pemanas.
c.       Pengeringan dengan tambahan pemanasan
Dilakukan dengan suhu rendah, misalnya dengan tambahan 10oF (-12,2oC) diatas suhu lingkungan . karena suhu yang digunakan tidak tinggi sehingga dapat menjaga kualitas benih serta aman dalam pelaksanaannya.
Ada bermacam-macam alat pengeringan mekanis, tergantung dari bahan yang dikerjakan dan tujuan pengeringannya seperti batch-drier, continuous flow machine, cabinet drier, air lift drier, spray drier, drum drier, vacuum drier dll.
Adapun kandungan air benih dari beberapa jenis tanaman pada saat panen dan untuk penyimpanan selama 1 tahun dan 5 tahun menurut Soedarso, 1974.
Jenis tanaman
Kandungan air saat panen (%)
Kandungan air untuk penyimpanan 1 tahun (%)
Kandungan air untuk penyimpanan 5 tahun (%)
Jagung
14 – 30
13
11
Gandum
17
13 – 14
11 – 12
Sorgum
10 – 20
12
10 – 11
Padi
16 – 24
14
-
Kedelai
20
11
10
Rumput makanan ternak
70 - 80
15 – 20
15

Sedangkan batas temperatur yang aman untuk mengeringkan benih dengan aman (kecuali yang berminyak) menurut Owen. E.B., 1965. The Storage of seeds For Maintenance of Viability
Kadar air % (dasar berat basah)
Temperatur udara maksimum yang aman oF
Temperatur udara maksimum yang aman oC
18
152 – 159
66,7 – 70,6
20
142 – 152
61,1 – 66,7
22
134 – 146
56,7 – 63,3
24
127 – 141
52,8 – 60,6
26
120 – 136
48,9 – 57,8
28
114 – 133
45,6 – 56,1
30
110 – 128
43,3 – 53,3

Daftar Pustaka
Owen, E.B. 1965. The Storage Of Seeds For maintenance Of Viability. Bulletin 43. Commonwealth Bureau of Pastures and Field Crops, Hurley, Commonwealth Agricultural Bureau, farnham Royal, Bucks, England.
Sutopo, Lita. 2002. Teknologi Benih. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Soedarsono. 1974. Masalah Pengeringan Benih. Proc. Kursus Singkat Pengujian Benih IPB. Bogor.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar