Di
alam, sianobakteri/BGA banyak terdapat di pertanaman padi yang tergenang. BGA
mempunyai kemampuan ganda yaitu bersifat fotosintetik dan melakukan penambatan.
Flora yang banyak yang terdapat di pertanaman padi terdiri atas banyak spesies
alga fotosintetik dan penambat nitrogen, antara lain: Anabaena, Scytonema, Tolypothrix, Fischerella, Haplosiphon,
Mastigocladus, Stigonema, Westiellopsis, Campylonema dan Microchaete. Selain menambat nitrogen,
alga-alga tersebut juga mensekresikan vitamin B12, auxin dan asam askorbat yang
dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman padi. Nitrogen atmosfer yang ditambat
oleh alga ini akan dilepaskan ke lingkungan sekitarnya dalam bentuk asam-asam
amino, protein dan senyawa pengatur pertumbuhan tanaman.
Alga
yang ada di alam pada umumnya tertutupi oleh lendir yang mengadung bakteri lain
sehingga untuk kepentingan praktis biasanya tidak dilakukan pemurnian kultur
alga dari bakteri lain. Kultur alga yang terdiri atas satu macam spesies dapat
diisolasi dengan menggunakan medium cair sebagai berikut :
Komponen
|
Berat/Volume
|
KNO3
|
0,02%
|
MgSO4.7H2O
|
0,001%
|
(NH4)2HPO4
|
0,002%
|
CaCl2.6H2O
|
0,0005%
|
FeCl3
|
0,00005%
|
Gambar
1. Komposisi medium untuk isolasi alga (sumber: Rao, 1982)
Untuk
menumbuhkan alga diperlukan pencahayaan, oleh karena itu sampel alga yang
diambil dari lapang dikulturkan dalam tabung erlenmeyer dengan pencahayaan.
Inkubasi dilakukan selama beberapa minggu pada suhu 28-32oC. Koloni
alga yang terpisah kemudian diambil dan dipindahkan pada medium padat atau
medium cair untuk identifikasi dan disimpan sebagai kultur stok.
Penyiapan
laga sebagai pupuk hayati dapat dilakukan dengan cara sederhana menggunakan
beberapa metode, antara lain (1) metode tanki semen, (2) metode palung metal
dangkal, (3) metode lubang polythene, (4) metode lapangan. Metode menggunakan
polythene merupakan metode yang paling sesuai untuk skala kecil. Dalam metode
ini dibuat lubang-lubang kecil di sawah/lapangan yang kemudian ditutup dengan
lembaran polythene yang tebal. Tanah sebanyakkurang lebih 10 kg yang dicampur
dengan 200 g superphosphate dimasukkan ke dalam lubang kemudian diisi dengan
air sampai kurang lebih setinggi 10 cm. Untuk mengatur pH sampai menjadi 7
sebanyak kurang lebih 100 g ditaburkan ke permukaan air. Dalam waktu sekitar
satu minggu sudah akan ada pertumbuhan alga pada permukaan air. Selanjutnya air
dibiarkan mengering dan biomassa alga dikeringkan. Alga yang sudah dikeringkan dapat
digunakan satu minggu setelah penanaman padi dengan dosis 10 kg/ha.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar