Selasa, 04 Oktober 2011

Penggunaan Sianobakteri (Blue Green Algae/BGA) Sebagai Pupuk Hayati


Di alam, sianobakteri/BGA banyak terdapat di pertanaman padi yang tergenang. BGA mempunyai kemampuan ganda yaitu bersifat fotosintetik dan melakukan penambatan. Flora yang banyak yang terdapat di pertanaman padi terdiri atas banyak spesies alga fotosintetik dan penambat nitrogen, antara lain: Anabaena, Scytonema, Tolypothrix, Fischerella, Haplosiphon, Mastigocladus, Stigonema, Westiellopsis, Campylonema dan Microchaete. Selain menambat nitrogen, alga-alga tersebut juga mensekresikan vitamin B12, auxin dan asam askorbat yang dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman padi. Nitrogen atmosfer yang ditambat oleh alga ini akan dilepaskan ke lingkungan sekitarnya dalam bentuk asam-asam amino, protein dan senyawa pengatur pertumbuhan tanaman.
Alga yang ada di alam pada umumnya tertutupi oleh lendir yang mengadung bakteri lain sehingga untuk kepentingan praktis biasanya tidak dilakukan pemurnian kultur alga dari bakteri lain. Kultur alga yang terdiri atas satu macam spesies dapat diisolasi dengan menggunakan medium cair sebagai berikut :
Komponen
Berat/Volume
KNO3
0,02%
MgSO4.7H2O
0,001%
(NH4)2HPO4
0,002%
CaCl2.6H2O
0,0005%
FeCl3
0,00005%
 Gambar 1. Komposisi medium untuk isolasi alga (sumber: Rao, 1982)
Untuk menumbuhkan alga diperlukan pencahayaan, oleh karena itu sampel alga yang diambil dari lapang dikulturkan dalam tabung erlenmeyer dengan pencahayaan. Inkubasi dilakukan selama beberapa minggu pada suhu 28-32oC. Koloni alga yang terpisah kemudian diambil dan dipindahkan pada medium padat atau medium cair untuk identifikasi dan disimpan sebagai kultur stok.
Penyiapan laga sebagai pupuk hayati dapat dilakukan dengan cara sederhana menggunakan beberapa metode, antara lain (1) metode tanki semen, (2) metode palung metal dangkal, (3) metode lubang polythene, (4) metode lapangan. Metode menggunakan polythene merupakan metode yang paling sesuai untuk skala kecil. Dalam metode ini dibuat lubang-lubang kecil di sawah/lapangan yang kemudian ditutup dengan lembaran polythene yang tebal. Tanah sebanyakkurang lebih 10 kg yang dicampur dengan 200 g superphosphate dimasukkan ke dalam lubang kemudian diisi dengan air sampai kurang lebih setinggi 10 cm. Untuk mengatur pH sampai menjadi 7 sebanyak kurang lebih 100 g ditaburkan ke permukaan air. Dalam waktu sekitar satu minggu sudah akan ada pertumbuhan alga pada permukaan air. Selanjutnya air dibiarkan mengering dan biomassa alga dikeringkan. Alga yang sudah dikeringkan dapat digunakan satu minggu setelah penanaman padi dengan dosis 10 kg/ha.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar