Dalam
periode simpan terdapat perbedaan antara benih yang kuat dan lemah. Karena
periode simpan merupakan fungsi dari waktu maka perbedaan antara benih yang
kuat dan lemah terletak pada kemampuannya untuk tidak dimakan waktu (S. Sadjad,
1976).
Berdasarkan
umur yang dapat dicapai oleh benih tanaman dalam kondisi penyimpanan yang
optimal Ewart (1908, dalam Owen, E.B. 1956) membaginya dalam tiga golongan,
yaitu :
1. Mikrobiotik
: untuk biji-bijian yang umurnya tidak melampaui dari 3 tahun.
2. Mesobiotik
: untuk bij-bijian yang umurnya dapat mencapai antara 3-15 tahun.
3. makrobiotik
: untuk biji-bijian yang umurnya dapat mencapai 15-100 tahun.
Penggolongan
ini sangat tergantung kepada pengetahuan tentang kondisi penyimpanan yang
optimalbagi tiap-tiap jenis benih tanaman. Biasanya udara yang benar-benar
kering dan dingin dapat melindungi benih dengan baik.
Biji-bijian
dan benih dari bahan pangan umunya tidak tahan disimpan terlalu lama. Misal : Mimosa gromonatas tahan disimpan selama
81 tahun, cassia sp. Tahan disimpan
selama 115 tahun. Benih-benih dari famili Malvaceae dan Nymphaceae dapat
disimpan antara 50-150 tahun.
Delouce
et al (1972, dalam s. Sadjad. 1977) membedakan antara kondisi lingkungan yang
memungkinkan penyimpanan jangka pendek, menengah dan panjang sebagai berikut :
1. Penyimpanan
Jangka Pendek (1-9 bulan)
Secara
garis besar untuk penyimpanan jangka pendek dikemukakan, apanila temperatur dan
kelembabn nisbi lingkungan simpan 30oC – 50%, maka kadar air
maksimum untuk beinh cerealia 12% dan benih berminyak 8%. Sedangkan pada
kondisi lingkungan simpan 20oC – 60%, kadar air maksimum untuk
benih-benih tersebut masing-masing 13% dan 9,5%.
2. Penyimpanan
Jangka Menengah (18-24 bulan)
Untuk
penyimpanan jangka waktu sedang, kondisi lingkungan simpan benih tanaman pangan
harus memiliki temperatur kelembaban nisbiyang lebih rendah. Dalam alternatif
kondisi lingkungan simpan 30oC – 40%, kadar air cerealia maksimum untuk
masing-masing jenis 20oC – 50%, kadar air benih maksimum untuk
masing-masing jenis benih 12% dan 8%, sedangkan pada 10oC – 60%,
kadar air benih maksimum untuk masing-masing jenis benih adalah 12% dan 9%.
3. Penyimpanan
Jangka Panjang (3-10 tahun)
Penyimpanan
benih jangka panjang memerlukan kondisi lingkungan simpan yang termperatur dan
kelembaban rendah. Misalnya : untuk jangka simpanan 3-5 tahun, diperlukan
temperatur dan kelembaban nisbi 10oC dan 45%, sedangkan untuk jangka
penyimpanan 5-15 tahun diperlukan temperatur dan kelembaban nisbi 30oC
– 40%. Kondisi lingkungan ini hanya dapat dicapai apabila lingkungan simpan
tertutup.
Ketahanan
benih untuk disimpan beraneka ragam tergantung dari jenis dan tempat
pentyimpanan. Tempat untuk menyimpan benih juga bervariasi tergantung dari
macam benih maksud dan lama penyimpanan. Tempat penyimpanan dapat di ruang
yang terbuka ataupun tertutup seperti botol, kaleng, kantong kertas,
kantong kain, kantong plastik, kantong aluminium, kantong polyethylenen dll.
Daftar
Pustaka
Sutopo,
Lita. 2002. Teknologi Benih. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar