Selasa, 04 Oktober 2011

Periode Simpan Benih


Dalam periode simpan terdapat perbedaan antara benih yang kuat dan lemah. Karena periode simpan merupakan fungsi dari waktu maka perbedaan antara benih yang kuat dan lemah terletak pada kemampuannya untuk tidak dimakan waktu (S. Sadjad, 1976).
Berdasarkan umur yang dapat dicapai oleh benih tanaman dalam kondisi penyimpanan yang optimal Ewart (1908, dalam Owen, E.B. 1956) membaginya dalam tiga golongan, yaitu :
1.      Mikrobiotik : untuk biji-bijian yang umurnya tidak melampaui dari 3 tahun.
2.      Mesobiotik : untuk bij-bijian yang umurnya dapat mencapai antara 3-15 tahun.
3.      makrobiotik : untuk biji-bijian yang umurnya dapat mencapai 15-100 tahun.
Penggolongan ini sangat tergantung kepada pengetahuan tentang kondisi penyimpanan yang optimalbagi tiap-tiap jenis benih tanaman. Biasanya udara yang benar-benar kering dan dingin dapat melindungi benih dengan baik.
Biji-bijian dan benih dari bahan pangan umunya tidak tahan disimpan terlalu lama. Misal : Mimosa gromonatas tahan disimpan selama 81 tahun, cassia sp. Tahan disimpan selama 115 tahun. Benih-benih dari famili Malvaceae dan Nymphaceae dapat disimpan antara 50-150 tahun.
Delouce et al (1972, dalam s. Sadjad. 1977) membedakan antara kondisi lingkungan yang memungkinkan penyimpanan jangka pendek, menengah dan panjang sebagai berikut :
1.      Penyimpanan Jangka Pendek (1-9 bulan)
Secara garis besar untuk penyimpanan jangka pendek dikemukakan, apanila temperatur dan kelembabn nisbi lingkungan simpan 30oC – 50%, maka kadar air maksimum untuk beinh cerealia 12% dan benih berminyak 8%. Sedangkan pada kondisi lingkungan simpan 20oC – 60%, kadar air maksimum untuk benih-benih tersebut masing-masing 13% dan 9,5%.
2.      Penyimpanan Jangka Menengah (18-24 bulan)
Untuk penyimpanan jangka waktu sedang, kondisi lingkungan simpan benih tanaman pangan harus memiliki temperatur kelembaban nisbiyang lebih rendah. Dalam alternatif kondisi lingkungan simpan 30oC – 40%, kadar air cerealia maksimum untuk masing-masing jenis 20oC – 50%, kadar air benih maksimum untuk masing-masing jenis benih 12% dan 8%, sedangkan pada 10oC – 60%, kadar air benih maksimum untuk masing-masing jenis benih adalah 12% dan 9%.
3.      Penyimpanan Jangka Panjang (3-10 tahun)
Penyimpanan benih jangka panjang memerlukan kondisi lingkungan simpan yang termperatur dan kelembaban rendah. Misalnya : untuk jangka simpanan 3-5 tahun, diperlukan temperatur dan kelembaban nisbi 10oC dan 45%, sedangkan untuk jangka penyimpanan 5-15 tahun diperlukan temperatur dan kelembaban nisbi 30oC – 40%. Kondisi lingkungan ini hanya dapat dicapai apabila lingkungan simpan tertutup.
Ketahanan benih untuk disimpan beraneka ragam tergantung dari jenis dan tempat pentyimpanan. Tempat untuk menyimpan benih juga bervariasi tergantung dari macam benih maksud dan lama penyimpanan. Tempat penyimpanan dapat di ruang yang terbuka ataupun tertutup seperti botol, kaleng, kantong kertas, kantong kain, kantong plastik, kantong aluminium, kantong polyethylenen dll.
Daftar Pustaka
Sutopo, Lita. 2002. Teknologi Benih. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar