Selasa, 04 Oktober 2011

Pengeringan Benih


Pengeringan benih adalah suatu cara untuk mengurangi kandungan air di dalam benih, dengan tujuan agar benih dapat disimpan lama.
Keadungan air benih sangta menentukan lamanya penyimpanan. Sebagai contoh benih kedelai dengan kandungan air 15% (atas dasar berat basah) tidak aman untuk disimpan. Pada 14% hanya bisa disimpan bila temperatur rendah, tetapi pada 13% ia dapat disimpan selama setahun. Pada kandungan air 12% yang menjadi pasaran ia bertahan selama 3 tahun, sedangakan pada 10% benih kedelai dapat bertahan selama 4 tahun. Pada umunya penyimpanan sampai lima tahun membutuhkan penurunan kandungan air sebanyak 2% dari kandungan air untuk penyimpan setahun.
Penjemuran biji dengan sinar matahari merupakan salah satu cara pengeringan yang paling sederhana dan umum dilakukan olehpara petani di Indonesia. Pada benih-benih tertentu pengeringan tidak bisa dilakukan secara langsung. Misal benih tomat harus melalui perlakuan pendahuluan dengan pemeraman yang tujuan untuk memisahkan biji dari bahan-bahan yang melapisinya, barulah setelah biji dicuci bersih dan dapat dikeringkan.
Pengeringan dapat dilakuakan dengan memakai suatu alat pengeringan (Artificial drying) atau dengan penjemuran di bawah sinar matahari (Sun drying).
Untuk pengeringan biji yang akan dipergunakan sebagai benih harus diperhatikan temperatur udara sebaiknya antara 32-43oC (90-110oC). Bila pada pengeringan benih digunakan temperatur udara yang tinggi maka pengeringan akan berlangsung cepat. Tetapi pada gabah pengeringan yang terlalu cepat mengakibatkan timbulnya retak-retak atau “sun cracking” karena temperatur dibawah sinar matahari langsung didaerah tropis dapat mencapai diatas 160oF (71oC). Pada beberapa jenis biji, pengeringan yang terlalu cepat dpaat pula menyebabkan impermeabilitas kulit biji melalui perubahan struktur pada testa. Bagian biji menjadi keras tetapi bagian didalamnya masih basah. Ini akan menjadi suatu bentuk dormansi yang dipaksakan yang dikenak sebagai “case hardening”
Macam pengeringan bagi menjadi dua yaitu
a.       Penjemuran dengan panas matahari secara langsung (sun drying)
b.      Pengeringan buatan dengan alat mekanis (artificial drying)
Daftar Pustaka
Sutopo, Lita. 2002. Teknologi Benih. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar