Pengeringan
benih adalah suatu cara untuk mengurangi kandungan air di dalam benih, dengan
tujuan agar benih dapat disimpan lama.
Keadungan
air benih sangta menentukan lamanya penyimpanan. Sebagai contoh benih kedelai
dengan kandungan air 15% (atas dasar berat basah) tidak aman untuk disimpan.
Pada 14% hanya bisa disimpan bila temperatur rendah, tetapi pada 13% ia dapat
disimpan selama setahun. Pada kandungan air 12% yang menjadi pasaran ia
bertahan selama 3 tahun, sedangakan pada 10% benih kedelai dapat bertahan
selama 4 tahun. Pada umunya penyimpanan sampai lima tahun membutuhkan penurunan
kandungan air sebanyak 2% dari kandungan air untuk penyimpan setahun.
Penjemuran
biji dengan sinar matahari merupakan salah satu cara pengeringan yang paling
sederhana dan umum dilakukan olehpara petani di Indonesia. Pada benih-benih
tertentu pengeringan tidak bisa dilakukan secara langsung. Misal benih tomat
harus melalui perlakuan pendahuluan dengan pemeraman yang tujuan untuk
memisahkan biji dari bahan-bahan yang melapisinya, barulah setelah biji dicuci
bersih dan dapat dikeringkan.
Pengeringan
dapat dilakuakan dengan memakai suatu alat pengeringan (Artificial drying) atau
dengan penjemuran di bawah sinar matahari (Sun drying).
Untuk
pengeringan biji yang akan dipergunakan sebagai benih harus diperhatikan
temperatur udara sebaiknya antara 32-43oC (90-110oC).
Bila pada pengeringan benih digunakan temperatur udara yang tinggi maka
pengeringan akan berlangsung cepat. Tetapi pada gabah pengeringan yang terlalu
cepat mengakibatkan timbulnya retak-retak atau “sun cracking” karena temperatur
dibawah sinar matahari langsung didaerah tropis dapat mencapai diatas 160oF
(71oC). Pada beberapa jenis biji, pengeringan yang terlalu cepat
dpaat pula menyebabkan impermeabilitas kulit biji melalui perubahan struktur
pada testa. Bagian biji menjadi keras tetapi bagian didalamnya masih basah. Ini
akan menjadi suatu bentuk dormansi yang dipaksakan yang dikenak sebagai “case
hardening”
Macam
pengeringan bagi menjadi dua yaitu
a.
Penjemuran
dengan panas matahari secara langsung (sun drying)
b.
Pengeringan
buatan dengan alat mekanis (artificial drying)
Daftar Pustaka
Sutopo, Lita.
2002. Teknologi Benih. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar